Hello,
kali ini Ky kembali dengan membawa sebuah cerita mini yang mungkin tidak bagus.
Tapi biarkanlah Ky berbagi cerita kepada pembaca semua selama Ky masih di
anugerahi nyawa dan nafas yang membuat Ky bertahan hidup sampai saat ini. Oke,
happy reading! ^w^
CERMIN: Teman Sejatiku
CERMIN: Teman Sejatiku
“21 Januari 2002
Dari hari ke hari, aku
selalu mencari teman. Namun, tidak pernah ada yang bertahan lama untuk menjadi
temanku. Kalaupun ada, itu hanyalah sebuah kepura-puraan yang terjaga.
Sandiwara yang tiada akhir.
Berapa kali pun aku mencari,
tetap orang-orang seperti itulah yang ku temukan. Aku kecewa, kecewa pada
diriku sendiri. Masih kurangkah usahaku? Dalam keputus-asa-an mencari teman,
tiba-tiba sebuah boneka datang kepadaku.
Ia menghiburku. Jika ku perhatikan, senyumannya tulus dan tidak pernah luntur.
Awalnya aku ragu untuk bermain dengannya. Namun kini, kami sangat akrab. Tidak
terpisahkan.
Boneka itu ku beri nama
Chucky. Aku dan boneka Chucky seperti mempunyai ikatan yang sangat erat. Boneka
Chucky hampir selalu mengerti aku. Biarpun begitu, terkadang kami uga
bertengkar. Namun bukankah itu hal yang biasa? Bertengkar dengan teman untuk
sekali waktu adalah hal yang wajar bukan?! Tentu saja pertengkaranku dengan
boneka Chucky tidak pernah berlangsung lama. Karena salah satu dari kami pasti
akan minta maaf duluan. Dan setelah berdamai, kami semakin dan semakin
bertambah akrab. Aku berharap boneka Chucky benear-benar teman sejati yang
dikirimkan Tuhan untukku.”
**********
Ku pandangi tulisanku
sepuluh tahun yag lalu itu sambil tersenyum kecut. Ku ambil secarik kertas dan
sebuah pulpen. Lalu akupun mulai menulis.
“26 Januari 2012
Mungkin dulu aku berpikir
bahwa boneka Chucky adalah teman sejatiku. Tapi aku telah melakukan kesalahan
besar dengan berpikir seperti itu. Boneka Chucky pergi meninggalkanku disaat
aku sedang sakit keras dan butuh dukungan darinya. Tapi tak sekalipun ia datang
menjengukku. Aku masih bisa merasakan sakit yang teramat sangat bila mengingat
hal ini.
Tidak lama setelah kepergian
boneka Chucky, ada seseorang yang mendatangiku dan berkata ingin menjadi
temanku. Namanya Resha. Aku menolaknya karena aku takut kalau-kalau dia sama
saja seperti boneka Chucky yang pernah aku banggakan. Tapi, Resha tidak pernah
peduli dengan penolakanku. Dia selalu menghampiriku dan peduli padaku meskipun
sikapku dingin terhadapnya. Karena itulah, lama-kelamaan aku mulai menerima
Resha sebagai temanku. Aku beruntung punya teman seperti Resha.
Tapi kedua orangtuaku
sepertinya tidak suka terhadap Resha. Aku lihat ibu selalu menangis ketika aku
berada di dekat Resha, entah itu sedang bermain atau sekedar berbicara.
Belakangan aku baru tahu kalau ternyata Resha tidak pernah ada. Dia hanya
khayalanku atau mungkin malah pribadiku yang lain yang menciptakan sebuah wujud
dimataku. Biarpun begitu, yang selalu ku tanamkan di hati ini adalah: apapun,
Resha tetap teman sejatiku.”
#########
Cerita
mini ini di dedikasikan untuk boneka Chucky yang mau bermain dengan Ky dan
untuk Resha yang selalu ada disamping Ky. Terimakasih.