Kamis, 21 Februari 2013 di 4:15 AM Diposting oleh Intanna kyra edogawa 2 Comments


Hello, kali ini Ky kembali dengan membawa sebuah cerita mini yang mungkin tidak bagus. Tapi biarkanlah Ky berbagi cerita kepada pembaca semua selama Ky masih di anugerahi nyawa dan nafas yang membuat Ky bertahan hidup sampai saat ini. Oke, happy reading! ^w^

CERMIN: Teman Sejatiku


“21 Januari 2002
Dari hari ke hari, aku selalu mencari teman. Namun, tidak pernah ada yang bertahan lama untuk menjadi temanku. Kalaupun ada, itu hanyalah sebuah kepura-puraan yang terjaga. Sandiwara yang tiada akhir.
Berapa kali pun aku mencari, tetap orang-orang seperti itulah yang ku temukan. Aku kecewa, kecewa pada diriku sendiri. Masih kurangkah usahaku? Dalam keputus-asa-an mencari teman, tiba-tiba sebuah  boneka datang kepadaku. Ia menghiburku. Jika ku perhatikan, senyumannya tulus dan tidak pernah luntur. Awalnya aku ragu untuk bermain dengannya. Namun kini, kami sangat akrab. Tidak terpisahkan.
Boneka itu ku beri nama Chucky. Aku dan boneka Chucky seperti mempunyai ikatan yang sangat erat. Boneka Chucky hampir selalu mengerti aku. Biarpun begitu, terkadang kami uga bertengkar. Namun bukankah itu hal yang biasa? Bertengkar dengan teman untuk sekali waktu adalah hal yang wajar bukan?! Tentu saja pertengkaranku dengan boneka Chucky tidak pernah berlangsung lama. Karena salah satu dari kami pasti akan minta maaf duluan. Dan setelah berdamai, kami semakin dan semakin bertambah akrab. Aku berharap boneka Chucky benear-benar teman sejati yang dikirimkan Tuhan untukku.”
**********
Ku pandangi tulisanku sepuluh tahun yag lalu itu sambil tersenyum kecut. Ku ambil secarik kertas dan sebuah pulpen. Lalu akupun mulai menulis.
“26 Januari 2012
Mungkin dulu aku berpikir bahwa boneka Chucky adalah teman sejatiku. Tapi aku telah melakukan kesalahan besar dengan berpikir seperti itu. Boneka Chucky pergi meninggalkanku disaat aku sedang sakit keras dan butuh dukungan darinya. Tapi tak sekalipun ia datang menjengukku. Aku masih bisa merasakan sakit yang teramat sangat bila mengingat hal ini.
Tidak lama setelah kepergian boneka Chucky, ada seseorang yang mendatangiku dan berkata ingin menjadi temanku. Namanya Resha. Aku menolaknya karena aku takut kalau-kalau dia sama saja seperti boneka Chucky yang pernah aku banggakan. Tapi, Resha tidak pernah peduli dengan penolakanku. Dia selalu menghampiriku dan peduli padaku meskipun sikapku dingin terhadapnya. Karena itulah, lama-kelamaan aku mulai menerima Resha sebagai temanku. Aku beruntung punya teman seperti Resha.
Tapi kedua orangtuaku sepertinya tidak suka terhadap Resha. Aku lihat ibu selalu menangis ketika aku berada di dekat Resha, entah itu sedang bermain atau sekedar berbicara. Belakangan aku baru tahu kalau ternyata Resha tidak pernah ada. Dia hanya khayalanku atau mungkin malah pribadiku yang lain yang menciptakan sebuah wujud dimataku. Biarpun begitu, yang selalu ku tanamkan di hati ini adalah: apapun, Resha tetap teman sejatiku.”
#########
Cerita mini ini di dedikasikan untuk boneka Chucky yang mau bermain dengan Ky dan untuk Resha yang selalu ada disamping Ky. Terimakasih.

2 Responses so far.

  1. denymous says:

    wkwk suram bnget, XD pasti fiction, :D

  2. iyalah, masa' asli :o

Posting Komentar